Monday, March 25, 2019

Kakeku Malakukan Ritual Kewibawaan Dengan Burung Hantu Hingkik




Hingkik merupakan genus burung hantu. Bunyinya yang seram ditengah malam membuat bulu kuduk merinding bagi yang mendengarnya. Keseraman burung menjadi bertambah, ketika kicaunya  kerap terdengar aktif, biasanya ditengarai tidak lama lagi akan ada orang  mati disekitar lokasi. 

Terlapas dari kebetulan atau tidak, tapi fakta yang sering terjadi demikian adanya. Hal itu membuat masarakat menjadi percaya bahwa burung tersebut  saat berkicau tidak asal bunyi begitu saja. Ada pesan mortal yang disampaikan kepada manusia akan terjadi dan manusia sering tidak mau mengerti. Bahkan untuk mempercayainya adalah sebuah dosa.

Jadi, siapa sebenarnya burung ini? Beberapa orang percaya bahwa burung ini adalah bukan burung biasa, akan tetapi tidak lebih dari penjelmaan sebuah setan. Ini berhubungan  dengan  mitos yang  berkembang  . Anak-anak kecil menjadi takut saat burung tersebut mengalunkan kicaunya dimalam yang sunyi.

Dibalik banyaknya pendapat sumbang tentang burung hantu yang satu ini, pernah tersisa kisah mistis  yang tidak dapat ku lupakan dalam memori hidupku sejak aku masih kanak-kanak.  Masih terngiang hingga sekarang. Kisah tersebut adalah tentang kakeku yang  semasa  hidupnya mengabdi  menjadi seorang polisi desa di kampung. Dia merupakan salah satu orang yang sangat disegani dan penuh wibawa.

Teman kakek, merupakan orang yang tahu tentang kehidupannya semenjak beliau kecil hingga dewasa  menceritakannya kepadaku, yaitu perihal tentang kakek menjadi orang yang disegani dan penuh wibawa, hingga terpilih menjadi polisi desa ternyata punya segelintir peristiwa yang mempunyai kaitan dengan burung hantu hingkik tersebut.

Sebagai polisi desa dijaman tersebut, undang-undang negara memberi hak otonomi untuk mengadili  warga yang melanggar hukum dalam ruang lingkup masarakat desa, baik bersumber  dari hukum adat hingga hukum pemerintahan sendiri. Mengingat daerah masih jauh dari jangkauan polisi, dikarenakan keadaan medan dan akses jalan yang belum  dibangun dengan layak.

Aku yang waktu itu masih kecil  sering melihat sendiri kakek dan perangkat lain mengadili warga dibalai kebaon, yaitu rumah kepala dusun sebagai gedung pengadilannya. Macam pelanggaran hukum, seperti mencuri, perkelaian,  perselingkuhan dan pelanggaran warga desa  yang masih bisa diadili dilingkup peraturan desa tak luput dari tugas kakek.

Seringkali aku melihat  kakek  dengan tegas dan wibawanya mengadili dua pihak yang berseteru, tak jarang kakek marah, bahkan kakek sendiri terjun berkelahi. Semua dilakukan demi tanggung jawabnya mengamankan desa sebagai polisi desa.

Kata teman kakek, semenjak terpilihnya kakek menjadi polisi desa, kakek pernah menjalankan ritual yang melibatkan hingkik, siburung hantu seram tersebut.

Bermula dari mitos, barang siapa yang melakukan ritual tersebut, seseorang akan mendapat efek mempunyai wibawa yang lebih dan membuat semua orang yang berhadapan menjadi segan, tidak macam-macam dan takut untuk membangkang perintahnya. Hal itulah rupanya yang membuat kakek tertarik akan hak tersebut.
\
Inilah ritual yang dilakukan kakek. Tepat pada malam Jum'at Kliwon, bertepatan juga burung hantu hingkik tengah berbunyi, dimalam itulah kakek pergi mencari lokasi dimana hingkik itu berbunyi.

Burung hingkik ditengarai suka hinggap di puncak pohon yang tinggi dan besar, terutama pohon yang tumbuh di kuburan. Disitulah, disatu dahannya dia bertengger sambil mengalunkan kicau seramnya. Bunyi kicaunya seperti juga namanya, " Hing....kik, hing....kik, hingkik !", begitu. Mendengar dari jauh, dikamar tidur di rumah saja sudah merinding bulu kuduknya, tapi, kakek saya malah menghampirinya.

Ketika kakek menemukan lokasi hingkik itu berada, di sebuah pohon tinggi besar, di kuburan, disitulah proses ritual kakek dilakukan.

Dimalam nan sunyi dan angker itu kakek berada tepat dibawah pohon tersebut, tujuannya adalah menunggu hingkik berbunyi. Bertepatan hingkik berbunyi, kakek lalu menggigit pohon tersebut. Itu adalah saratnya, sekaligus proses ritual. Bersama aturan lain yang sudah ditentukan  dan semua mantra yang sudah beliau hapal, ritual pun dilakukan hingga selesai.

Suasana seram dan   penampakan hantu yang datang  akibat dari tingkah kakek adalah hanyalah sebuah cobaan, yang mana jika mundur adalah gagal. Maka dari itu semua dihadapi dengan pantang menyerah, apapun resikonya.

Begitu akhirnya kakek berhasil melakukan ritualnya. Kakek memang tidak pernah menceritakan perihal itu secara langsung kepadaku. Mungkin bagi kakek, itu bukanlah hal yang perlu, atau kakek sengaja melakukannya karena tidak ingin generasi keturunannya meniru hal seperti itu. Cukup dia seorang. Apalagi kala itu kakek tahu aku sudah sekolah, ilmu pengetahuan lebih dibutuhkan dijaman modern daripada ilmu mistis yang tidak dapat dibuktikan dengan ilmiah apapun.

Tapi, cerita teman kakek tetap saja kuingat dalam memoriku. Meski aku tak percaya dengan hal-hal begituan,  apa yang dilakukan kakek adalah bukti   besarnya nyali dan tekad yang tidak sembarang orang sanggup untuk melakukannya.
Bravo, kakek!


Cara Paling Sederhana Mengundang Setan Dan Berkomunikasi Dengannya

Setan merupakan satu satunya makhluk ghaib yang terlanjur dikonotasikan jahat oleh manusia di dunia lantaran dia merupakan ketur...